Israel Mendesak Warga Beirut Evakuasi di Tengah Ancaman Serangan Udara

Israel desak warga Beirut untuk evakuasi

Blitar Pos – Pada Selasa, 22 Oktober, tentara penjajah Israel mengeluarkan seruan mendesak kepada warga yang tinggal di empat gedung di tiga kawasan pinggiran selatan Beirut untuk segera melakukan evakuasi. Peringatan ini disertai dengan ancaman serangan udara yang dapat terjadi dalam waktu dekat.

Juru bicara militer Israel, Avichai Adraee, mengungkapkan informasi tersebut melalui unggahan di akun media sosialnya, X. Dalam unggahan tersebut, ia menyertakan peta yang menunjukkan lokasi empat gedung yang terletak di lingkungan Haret Hreik, Laylaki, dan Borj El Brajneh, ketiga kawasan ini merupakan bagian dari pinggiran selatan Beirut. Adraee mengklaim bahwa banyak warga yang tinggal di dekat fasilitas dan kepentingan milik Hizbullah, organisasi yang menjadi target utama dalam serangan-serangan Israel. Ia menambahkan bahwa Israel berencana untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pejuang Hizbullah dalam waktu yang tidak lama lagi.

Penjajah Israel menuntut agar warga setempat mengosongkan bangunan mereka dan menjauh sejauh 500 meter dari area yang dianggap berisiko. Pinggiran selatan Beirut, yang juga dikenal dengan nama Dahieh, merupakan basis kekuatan Hizbullah dan merupakan wilayah yang padat penduduk.

Haret Hreik, salah satu kota di kawasan tersebut, memiliki luas 1,82 kilometer persegi dan terletak sekitar 5 kilometer dari pusat kota Beirut. Daerah ini terkenal sebagai pusat kekuatan politik Hizbullah, yang menampung berbagai kantor keamanan dan politik, termasuk pusat komando, kantor parlemen, dan Dewan Shura.

Sejak awal Oktober, Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran di Lebanon, dengan alasan bahwa mereka menargetkan fasilitas-fasilitas milik Hizbullah. Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi konflik yang terjadi antara Israel dan kelompok Lebanon tersebut, yang dimulai bersamaan dengan serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

Menurut informasi yang dirilis oleh otoritas kesehatan Lebanon, setidaknya 2.546 orang telah kehilangan nyawa dan lebih dari 11.860 lainnya terluka akibat serangan Israel sejak awal bulan Oktober. Dengan meningkatnya ketegangan dan ancaman dari kedua belah pihak, situasi di kawasan tersebut semakin memprihatinkan dan berpotensi untuk memperburuk krisis kemanusiaan yang telah berlangsung.

Perlu dicatat bahwa Israel memperluas konflik ini dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober, menandai langkah agresif yang lebih jauh dalam upaya mereka untuk melawan pengaruh Hizbullah di kawasan tersebut. Keberlanjutan konflik ini menunjukkan betapa rentannya situasi keamanan di Lebanon, yang telah lama bergulat dengan tantangan internal dan eksternal.

Direkomendasikan

Tentang Blog: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *